MENDIDIK AGAR ANAK MENJADI CERDAS

Semua orang tua menginginkan anak yang cerdas, anak pintar yang kelak hidup sukses, punya masa depan cemerlang. Bagaimana cara mendidik anak agar cerdas ? Apa tips menjadi anak pintar ? Bagaimana mendidik anak sejak dini agar menjadi pandai ? Berikut tips dari dr. Taufiq Pasiak, peneliti neurosains, penulis buku Buku Manajemen Kecerdasan (Memberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk Kesuksesan Hidup). Menurut dr. Taufiq Pasiak, anak cerdas adalah anak yang otak rasional, otak emosional, dan fungsi-fungsi motoriknya berjalan secara baik. Jika hanya salah satu yang berkembang, itu akan menghilangkan salah satu bekalnya dalam mengarungi kehidupan dewasa yang lebih keras. Jauh lebih mudah meningkatkan kemampuan otak rasional dan fungsi motorik daripada otak emosional seorang anak. Otak rasional berpusat di kulit otak (mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan berpikir rasional, seperti berhitung, memecahkan masalah, dan lain-lain). Otak emosional berpusat di sistem limbik (mengurusi soal perasaan: bagaimana kita menguasai diri, mengendalikan, dan bertindak sesuai dengan kadarnya). Lantas bagaimana kita membentuk otak yang cerdas? Berikut tipsnya

1) Makanan

Ini amunisi otak yang sangat penting. Anak-anak yang kekurangan gizi umumnya memiliki otak yang kurang berkembang. Konsumsi ikan yang cukup, ASI, vitamin, dan mineral merupakan amunisi yang tepat bagi otak. Apa pun kursus yang Anda berikan untuk anak anda tanpa memberinya makanan yang tepat, samalah artinya dengan mengisi ruangan tanpa menguatkan dinding-dindingnya. Gizi adalah bahan baku proses-proses seluler, terutama untuk pembangunan struktur otak.

2) Lingkungan
Makin bervariasi lingkungan hdup anak Anda, makin baik perkembangan otaknya. Warna, bentuk, orang- orang yang berbeda, suasana yang bervariasi, dan lain-lain lebih mudah menstimulasi otak dibandingkan yang homogen. Jika Anda menciptakan lingkungan yang kaya dengan permainan, otak anak Anda berkembang dengan sangat pesat. Karena itu, sebisa mungkin, tempat tidur, tempat belajar (terutama di sekolah-sekolah), dan ruangan keluarga dapat diubah setiap jangka waktu tertentu. Anda perlu juga mengajaknya ke tempat-tempat yang penuh dengan hal-hal baru, seperti di pantai, gunung, dan lain-lain. Semakin bervariasi lingkungan, semakin cepat koneksi sel saraf terjadi.
3. Pengalaman Emosional
Sistem limbik lebih dulu matang dibandingkan dengan kulit otak. Akibatnya, anak-anak menjadi sangat peka terhadap rangsangan dan pengalaman emosional. Semua pengalaman emosional yang diberikan pada rentang usia 0-7 tahun ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk jalinan antar sel saraf. Pada usia ini, kontrol diri, kesabaran, kerja sama, empati, dan lain-lain lebih mudah dilatih dan tertanam kuat dalam otak dibanding berhitung, membaca, atau kegiatan-kegiatan kalkulatif lainnya. Jangan lupa, kematangan emosional ini lebih menentukan kesuksesan anak Anda di masa depan ketimbang kemampuan berhitung dan main komputer.
4. Stimulasi Rasional
Hal-hal yang baru (novelty), menantang (challenge), padu (coherent), dan penuh makna (meaningful) lebih cepat memengaruhi otak ketimbang hal-hal yang lazim dan biasa. Jika setiap hari Anda memperkenalkan kata-kata baru kepada anak Anda, teknik-teknik baru dalam berhitung, tugas-tugas yang menantang dan penuh makna (misalnya, membuat percobaan fisika yang berkenaan dengan hal-hal sehari-hari), otaknya akan lebih cepat berkembang. Hal-hal yang menantang, seperti menemukan bentuk tertentu dalam banyak bentuk, dapat memperbanyak hubungan sel saraf. Origami (seni melipat kertas) adalah salah satu cara memperbanyak hubungan sel saraf. Attention of details juga merangsang otak. Berikan sebuah batu kerikil atau dedaunan kepada anak-anak. Mintalah mereka mencermati alur, warna, bentuk, dan ciri-ciri lain yang tidak tampak jika hanya dilihat sepintas. Perhatian pada hal-hal kecil, terutama bentuk dan warna, membuat sinaps saraf bertambah banyak.
5) Aktifitas Fisik
Aktivitas fisik memengaruhi otak dengan tiga cara: 1) meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Artinya, oksigen, gula, dan zat gizi juga bertambah. 2) Memengaruhi produksi hormon NGF (Nerve Growth Factor); dan 3) merangsang produksi dopamin. Zat ini berfungsi penting dalam menata perasaan (mood) anak Anda. Semakin sering dan terampil ia melakukan kegiatan fisik, semakin baik perkembangan otaknya.


Lima hal di atas tidak berdiri sendiri. Semuanya saling melengkapi dan saling memengaruhi. Anda tidak boleh mengedepankan dan memprioritaskan satu di antara yang lain. Jika Anda harus memilih yang utama, disarankan untuk melatih emosi anak Anda lebih dulu. Kematangan emosi memerlukan waktu tertentu untuk berkembang. Sedangkan kecerdasan rasional dapat Anda tingkatkan kapan saja Anda mau.
METODE HIPNOPARENTHING MEMBENTUK KARAKTER ANAK
Saat ini berkembang Sebuah metode hipnosis bernama hypnoparenting dapat menjadi salah satu cara yang dapat kita aplikasikan guna membentuk karakter anak menjadi baik. Apa itu hypnoparenting? Seperti halnya hipnosis, hypnoparenting sebenarnya telah sejak lama dipraktikkan oleh masyarakat pada umumnya, tanpa kita sadari dan mengetahui metodenya. Dr Dewi Yogo Pratomo Mht, seorang masterterapis pendiri komunitas Club Hynosis Sehati (CHS), yang mengusung penerapan metode hypnoparenting tersebut. “Metode ini bukan memberikan mantra-mantra yang aneh-aneh pada anak. Tetapi ini dengan mempercayai kekuatan kasih sayang, hypnoparenting mengajak orangtua membiasakan diri memberikan sugesti positif pada buah hati tercinta,” tuturnya dalam acara peluncuran buku perdananya berjudul “Hypnoparenting” di The Lounge XXI, Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2012). Metode ini mudah dan aplikatif untuk dipraktikkan. “Anda dapat melakukan hypnoparenting dengan memberi sugesti-sugesti positif, seperti memberi sebuah pengertian akan suatu hal dengan kata-kata positif dan penuh kelembutan,” jelasnya. Hynoparenting ini perumpamaannya seperti menasihati tanpa penolakan. Dengan metode ini, Anda tidak perlu lagi marah-marah atau mengeluarkan nada-nada keras agar anak patuh terhadap perintah Anda. “Misalnya, jika anak minta dibelikan sesuatu sambil nangis karena enggak dibelikan. Kita bisa baik-baik bilang dan bersuara lembut sambil melakukan kontak eye level (mata saling berpandangan). Sayang, tatap mata mama.. mama sayang sama kamu, bukannya mama enggak mau belikan, tapi nanti ya kalau mama sudah punya uang.. sambil membelainya, dan akhiri dengan memberikan pelukan,” ujarnya mencontohkan.
Salah satu manfaat dari penerapan metode hypnoparenting ini dapat membuat orangtua agar tidak membiarkan anak bersifat manipulatif. “Jangan biarkan anak terbiasa dengan menangis, maka mereka bisa mendapatkan apa yang dia minta. Jangan biasakan ketika menangis, lalu dibelikan,” imbuhnya. Masih menurut wanita yang meraih gelar doktor di Jerman ini, dengan sugesti positif yang dihasilkan metode hypnoparenting, anak dapat menjadi lebih sehat, cerdas, bahagia, bahkan berprestasi.
Sumber : <http://lillahsunnahsyata.blogspot.com/2013/05/cara-membentuk-anak-cerdas-dan.html>

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *