Hindari Anak dari Canda yang Membawa Kekufuran

PADA tabiatnya manusia memiliki sifat suka bermain-main dan bercanda. Dan terkadang hal itu dibutuhkan untuk melepas kepenatan, kelelahan ataupun untuk bersenang-senang. Hal ini memang wajar, apalagi bagi anak-anak yang masih suka main-main.

Akan tetapi segala sesuatu yang wajar bisa menjadi ‘kurang ajar’ ketika dilakukan dengan melampaui batasnya. Maka demikian juga dalam hal canda, ada batas-batas dimana canda dibolehkan. Dan adakalanya canda dan senda gurau diharamkan, ketika telah melampaui batasannya. Bahkan ada canda yang bisa mengubah seorang muslim menjadi kafir. Inilah canda yang paling berbahaya.

Sebagai salah satu upaya dalam membina akidah anak-anak kita, sangat perlu kita mengetahui canda paling berbahaya ini, sehingga kita bisa mewanti-wanti anak kita agar tidak terjerumus ke dalam perkara yang bisa membahayakan akidah mereka.

Dalam al-Quran Allah berfirman:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (*) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman,” (QS. at-Taubah: 65-66).

Ayat ini, sesungguhnya memiliki sebuah kisah yang menjadi sebab turunnya. Di mana pada peperangan tabuk, ada sebagian orang-orang yang masih sangat lemah imannya melepas kelelahan mereka dengan bersenda gurau. Hanya saja, canda dan senda gurau mereka dengan memperolok-olok Rasulullah dan para sahabat. Maka langsung saja Allah menurunkan ayat di atas berkenaan dengan sikap mereka yang menunjukkan tidak adanya pengagungan terhadap Rasulullah dan para sahabatnya.

Dari ayat inilah para ulama menjelaskan apabila seseorang menjadikan syiar-syiar agama Islam sebagai bahan canda dan senda gurau, seperti memperolok-olok Allah, nama atau sifat-Nya, menjadikan ayat-ayat-Nya sebagai bahan canda, atau menjadikan Rasulullah dan para sahabat sebagai bahan canda, maka dia bisa menjadi kafir karenanya.

Nah, di sinilah hendaknya kita pandai-pandai membimbing dan mengarahkan canda, gurau dan mainan anak-anak, jangan sampai ada unsur canda-canda yang haram, apalagi kufur dalam canda mereka. Untuk itu, kita perlu memerhatikan poin-poin berikut:

1. Biasakan anak untuk berkata jujur dalam setiap keadaan. Karena terkadang ada orang yang ingin membuat temannya tertawa dengan candanya, akan tetapi dia berdusta dalam candanya. Dan canda seperti ini termasuk canda yang diharamkan, karena mengandung kedustaan.

2. Ajari anak untuk menghargai orang lain, tidak merendahkannya. Karena termasuk canda yang diharamkan adalah canda yang mengandung perendahan kepada sesama muslim. Dan ini termasuk kezhaliman.

3. Tanamkan ke dalam hati anak kita akan keagungan Allah dan ajaran agama Islam beserta syiar-syiarnya. Karena sesungguhnya sikap menjadikan syiar-syiar agama sebagai bahan canda, pada hakikatnya timbul karena kurangnya pengagungan terhadap agama dan syiar-syiarnya atau bahkan karena tidak ada pengagungan sama sekali dalam hati.

4. Ingatkan kepada anak bahwa nikmat terbesar di dunia ini adalah nikmat keimanan. Beritahukan kepadanya bahwa nikmat ini bisa berkurang bahkan bisa hilang. Oleh karena itu hendaknya kita berwaspada dari segala perkara yang bisa mengurangi keimanan atau membatalkan keimanan, termasuk di antaranya bercanda yang berlebihan sehingga menjadikan syiar-syiar agama sebagai bahan canda.

 

Sumber: http://www.islampos.com/hindari-anak-dari-canda-yang-membawa-kekufuran-128888/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *