Busana Muslimah bukan Identitas Belaka

Sebagian orang Barat mengatakan bahwa agama Islam tidak menghargai seorang wanita dalam kehidupan sosial. Mereka mengembuskan “kejahatan” melalui 3F (Food, Fashion, and Fun). Dewasa ini, pergaulan bebas terus didengung-dengungkan di antara remaja-remaja usia sekolah. Bahkan, virus itu telah menyelinap pelan-pelan di hati ikhwan dan akhwat dalam kehidupan sosial mereka. Semoga Allah melindungi dari kejelekan.

Islam telah menjunjung tinggi martabat wanita, bahkan Islam adalah satu-satunya agama yang menjaga kehormatan wanita. Allah Swt telah berkalam dalam surat al-A’raf ayat 26:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

Agama Islam mewajibkan bagi seluruh umat Muhammad Saw untuk menutup aurat, termasuk wanita. Wanita menutup auratnya dengan jilbab dan pakaian muslimah yang memenuhi syarat-syarat syar’i. Yaitu jilbab atau pakaian yang menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Meskipun menutup seluruh tubuh, tapi diharamkan menampakkan lekuk tubuh sehingga menimbulkan fitnah di antara orang Muslim. Maka yang dimaksud adalah pakaian longgar yang tidak akan mempersulit gerak dan aktivitas wanita, akan tetapi dapat menjadi benteng pertahanan untuk menjaga muru’ah wanita dari godaan-godaan manusia yang mendapat bisikan setan.

Busana Muslimah yang syar’i tidak hanya memberi esensi islami. Lebih dari itu, busana sebagai cerminan jati diri pemakainya, menjaga sifat iffah-nya dan kesucian hatinya. Sehingga seorang wanita mendapatkan kedudukan yang tinggi dan kehormatan yang terlindungi. Karena itulah Allah Swt telah memberikan arahan atau etika dalam kehidupan seorang Muslim; bagaimana adab berbicara kepada lawan jenis, adab bersolek yang diperbolehkan, adab mengenakan busana yang dianjurkan, dll.

Allah Swt berkalam dalam surat an-Nur ayat 31,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ ….. الأية

“Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, ‘Agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.”

Model jilbab dan busana Muslimah masa kini berkembang pesat hingga mereka pun mengenakan busana tersebut beralasan mengikuti mode atau tren yang terus berkembang tanpa memilah dan memilih sesuai yang diperintahkan oleh Allah Swt dan dituntunkan Rasulullah Saw. Hal itu timbul akibat pergaulan bebas yang membutakan hati, menumpulkan pikiran dan mematikan cahaya Islam karena pada akhirnya kebaikan akan terlihat seperti kemungkaran, namun sebaliknya, kemungkaran akan terlihat kebaikan. Maka, kewajiban seorang Muslimah adalah menasihati dan mengajaknya untuk menggenggam erat tuntunan Rasulullah Saw.

Seorang wanita Muslimah itu tergantung pada agama yang digenggamnya dan akhlak yang melekat pada jiwanya, bukan dipandang dari kecantikan dan busanannya. Karena seorang Muslimah mendalami agama Islam untuk mempelajari akhlak dan mempraktikkan adab berbusana dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga Muslimah mengenakan busana yang sopan dan mulia, pantas dan menutup aurat, lebar dan panjang, agung dan anggun. Busananya sebagai perisai kewibawaan dan ketenangan yang memelihara kesucian.

Itulah wanita Muslimah sejati. Mereka akan dimuliakan oleh orang lain dan tidak akan diganggu karena keanggunan dan kesopanannya. Dan tidak menjadikan jlbab dan busana hanya sekadar identitas belaka sebagai wanita Muslimah. Tetapi, menjadikan cermin akhlak mulianya, nila-nilai normanya, dan simbol jiwa religiusnya. Dan selalu memohon kepada Allah Swt agar supaya diberi keistiqamahan dan kesabaran dalam menjalankan syariat Islam.

Busana seorang wanita Muslimah tak sekadar identitas belaka. Busana seorang wanita Muslimah memberikan pesan kepada si pemakainya. [Hamizan/Bersamadakwah]

Editor: Pirman Bahagia

SUMBER: http://bersamadakwah.net/busana-muslimah-bukan-identitas-belaka/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *