KONFLIK BUKAN KONSUMSI PUBLIK

Oleh : Joko Wahyudiono

 

Salah satu pantangan dalam mendidik anak adalah menampilkan konlik di depan anak-anak.. Anak-anak harus yakin seratus persen bahwa orangtuanya baik. Kita juga menyadari walaupun banyak kekurangan tetapi berusaha untuk menjadi lebih baik.

Kedua orangtua tidak selamanya sependapat dalam segala urusan. Namun di hadapan anak-anak, terutama yang masih balita dan belum dewasa sebaiknya konflik dan perbedaan pendapat tidak usah ditampilkan di hadapan mereka, kita harus satu suara.

Perbedaan pendapat di antara orangtua bisa menyebabkan kebingungan pada kejiwaan anak. Jangan sampai terjadi, seorang suami menjelek-jelekkan istrinya. Bayangkan apa yang terjadi jika seorang anak disuguhi informasi bahwa ibunya seorang yang tidak baik. Tidak sepatutnya seorang istri merendahkan martabat suaminya di hadapan anak-anak. Coba, apa yang mereka pikirkan jika diberi tahu bahwa ayahnya seorang yang jahat.

Lebih jauh lagi, konflik antara suami dengan istri jangan sampai dibawa ke luar rumah. Lebih parah lagi jika konflik ini dibuka di media social …… sangat berbahaya!

Lebih baik konflik diselesaikan di kamar, tanpa melibatkan anak-anak. Akan lebih baik lagi jika konflik dicegah sejak awal, misalnya dengan sebuah kesepakatan : jika salah satu pasangan mulai “panas” maka yang lain tidak boleh ikut “panas”. Dengan demikian konflik dalam keluarga bisa dikurangi.

Semoga bermanfaat. Silakan like dan share.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *