MENGAPA HARUS MENJAGA LISAN?

SAHABAT yang budiman, pernahkah kita merasa tersakiti karena ucapan seseorang kepada diri kita? Sekalipun orang tersebut telah meminta maaf, mungkin rasa sakit itu masih saja membekas di hati kita.

Perumpamaannya seperti lubang bekas paku. Meskipun paku yang menancap pada kayu bisa kita cabut kembali, tapi bekas tancapan paku itu akan selalu terlihat.

Itulah alasan mengapa kita diharuskan menjaga lisan kita dari perkataan yang tidak bermanfaat dan bisa menyakiti perasaan orang lain.

Nabi SAW pernah bersabda tentang hal ini, “Sesungguhnya orang yang paling banyak dosanya pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bicaranya di dalam hal yang tidak bermanfaat.” (HR Ibnu Nasar).

Kemudian dalam hadits lainnya Nabi SAW bersabda: “Lisan itu akan disiksa dengan siksaan yang tidak pernah ditimpakan kepada anggota tubuh yang lain. Lalu lisan itu berkata, “Wahai Tuhanku, mengapa Engkau menyiksaku dengan siksaan yang tidak pernah Engkau timpakan kepada anggota tubuh yang lain? Maka dikatakan kepadanya, “Karena telah keluar ucapan yang menggemparkan dunia di Timur dan Barat, karena ucapan timbul peperangan (pertumpahan darah) yang diharamkan. Karena ucapan diambilnya harta yang haram, dan karena ucapan farji yang haram digaulinya. Karenanya, demi keagungan-Ku, maka Aku menyiksa dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada anggota badan lain selain kamu (lisan)” (HR Abu Nuaim)

Semoga kita dapat menjaga lisan kita dari ucapan yang tidak bermanfaat, dan semoga Allah memaafkan dan mengampuni dosa dari lisan dan seluruh anggota tubuh kita lainnya, Aamiin.
Sumber: Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar Al Asqolani

SUMBER: https://www.islampos.com/mengapa-harus-menjaga-lisan-194827/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *